Pages

Miftakhul Furqon. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

RAGAM BAHASA

RAGAM BAHASA

Pengertian ragam dalam bahasa bahasa indonesia adalah tingkah, jenis, langgam, corak dan laras. Jadi ragam bahasa bisa diartikan sebagai variasi berbahasa menurut mereka yang memakai yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur dan media atau juga sarana yang digunakan.

DASAR-DASAR RAGAM BAHASA

Dimana seseorang dapat menguasai atau mengetahui kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa. Pada ragam bahasa yang paling pokok adalah seseorang itu menguasai atau mengetahui kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa. Kerena kaidah bahasa dianggap sudah diketahui, uraian dasar-dasar ragam bahasa itu diamati melalui skala perbandingan bagian persamaan bagian perbedaan. Dasar-dasar ragam bahasa yang akan diperbandingkan itu didasarkan atas sarana ragam bahasa lisan dan ragam tulisan.
Dalam pembelajaran yang pernah kita pelajari, kita sebagai pelajar tahu setidaknya anda berhubungan dengan dua ragam bahasa yaitu, ragam lisan dan ragam tulisan.

1.      RAGAM LISAN DAN TULISAN
Bahasa indonesia yang amat luas wilayah pemaikainya ini dan bermacam-macam pula latar belakang penuturnya, mau tidak mau akan melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya bermacam-macam ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Ragam bahasa ini pada pokoknya dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu ragam lisan dan tulis
Kedua ragam ini berbeda, perbedaannya adalah sebagai berikut:
a.      Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada didepan pembicara, sedangkan ragam tulis tidak diharuskan adanya teman bicara berada didepan pembicara.
b.      Didalam ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti SPO tidak selalu ditanyakan, sedangkan ragam tulis itu perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan.
c.       Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan waktu sedangkan ragam tulis tidak terikat dengan kondisi, situasi, ruang, dan waktu.
d.      Ragam lisan dipengaruhi oleh intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.

2.      RAGAM BAKU DAN TIDAK BAKU

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya
Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.

3.      RAGAM BAKU TULIS DAN RAGAM BAKU LISAN

Setelah mengenal ragam baku dan tidak baku serta ragam tulis dan lisan maka munculah ragam baku tulis dan ragam baku lisan.  Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku ilmiah lainnya. Sedangkan seseorang bisa dikatakan berbahasa lisan yang baku kalau dalam pembicaraannya tidak terlalu menonjol pengaruh logat atau dialek daerahnya.

4.      RAGAM SOSIAL DAN FUNGSIONAL

Ragam lisan maupun ragam tulis dalam bahasa indonesia ditandai oleh adanya ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesempatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Ragam fungsional, yang kadang-kadang disebut sebagai ragam profesional, adalah ragam bahsa yang berkaitan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.


  
CONTOH RAGAM BAHASA

Sudah tidak asing lagi bagi seluruh rakyat Indonesia. Beginilah menjelang senja di jantung ibu kota. Sekelompok anak-anak berkumpul, mereka sedang mengobrol dan bercanda ria. Ada juga anak SMP duduk berdua-dua, di bangku yang terbuat dari semen itu, di atas jok motor, atau di halte. Ada juga anak-anak kecil berlarian sambil disuapi orang tuanya. Pengamen yang beristirahat setelah seharian bekerja. Dan orang gila yang tidur di sisi pagar.

Di salah satu anak tangga, bersisihan dengan remaja yang sedang bermesraan, Runi duduk menghadap ke jalan raya yang amat sangat ramai itu. Hanya melihat suasana kota yang amat sangat macet dan panas itu. Mengamati kendaraan atau orang-orang yang melintas. Menunggu senja rebah di hamparan kota.

Tiba-tiba laki-laki itu sudah berada di depannya sambil mengulurkan tangan. "Hei, Apa kabar?" katanya memperlihatkan senyumannya yang tidak berubah dari jaman dahulu kala. Sambil menyapa dan tersenyum melihatnya.
"Kamu di sini?" Runi tak mampu menyembunyikan keterkejutannya. Segala rasa berpendaran dalam hatinya. Senang, sendu, haru, pilu, yang kesemuanya membuat Reyna ingin menjatuhkan dirinya dalam peluk lelaki itu.
Begitu juga Tampan, seorang pria yang berdiri di depan Runi tersebut. Dadanya bergemuruh hebat mendapati perempuan itu di depan matanya. Ingin ia memeluk, menciumi perempuan itu seperti dulu, tetapi tak juga dilakukannya.

Hingga Runi kembali menguasai perasaannya, lalu menggeser duduknya memberi tempat Tampan di sebelahnya untuk duduk disampingnya yang amat dia rindukan sejak lama.
"Kamu kaget ya?" tanya Tampan, duduk di sebelah Runi.
Runi tertawa kecil.
"Gimana kabar kamu, apakah baik baik saja bukan?" tanya Runi tak jelas arahnya. "Lama sekali nggak ketemu."
"Iya. Alhamdulillah baik. Kamu juga apa kabar? Sudah lama tidak bertemu. Berapa tahun ya? Dua sampai tiga tahun bukan lamanya?".
"Sepuluh tahun!" jawab Runi pasti.
"Ouw! Sepuluh tahun. Dan kamu masih semanis dulu tidak berubah wajahnya."
"Terima kasih," Runi tersenyum manja. Masih ’semanis dulu’. Bukankah itu lucu? Kalaupun masih tampak cantik atau manis itu pasti tinggal sisanya saja. Kecantikan yang telah terbalut keriput di seluruh tubuhnya. Tapi kalimat itu tak urung membuat Runi tersipu. Merasa bangga, tersanjung karenanya.

"Kamu kapan datang disini?" tanya Runi. Mulai berani lagi menatap mata lelaki di sebelahnya.
"Belum lama kok, ya kira-kira kurang dari dua minggu," jawab Tampan.
"Pasti kamu mencariku kan? hahahaha". Runi tertawa dengan lepasnya. Sisa genit yang ditinggalkan di masa muda.
Tampan tertawa berderai-derai. Lalu katanya pelan, "Aku turut berduka atas meninggalnya suamimu," tawanya menghilang.
“Iya, Terima Kasih ya, sudah lama aku ingin bercerita kepada seseorang tetapi tidak ada yang tepat untuk bercerita”. Dengan nada terisak isak.
“Loh? Memang ada apa? Mungkin saja ada yang bisa saya bantu untuk kamu”. Jawabnya.
“Iya Tampan, jadi begini suamiku itu baru saja mengalami sebuah kecelakaan saat dia sedang mengikuti acara di kantornya”. Jawab sang istri.
“Kecelakaan? Yang benar kamu. Memang kecelakaan dengan menaikkan kendaraan apa?” jawab si Tampan.
“Iya, suamiku itu sedang menaiki sebuah Bus yang mengarah ke sebuah daerah untuk dia ditugaskan disana bersama rekan kantornya”. Dengan nada yang tidak berubah.
“Oh ya? Innalillahi. Kamu yang sabar ya menghadapi ini semua, mungkin ini semua sudah takdir Allah. Kita sebagai manusia tidak bisa merubah takdir Allah. Kamu yang tabah dan sabar ya Run. Semua pasti ada hikmahnya”. Jawab si Tampan dengan nada tersedu.
“Iya, mungkin ini semua sudah takdirnya suamiku dipanggil duluan oleh sang maha kuasa. Mau gimana lagi semua sudah terjadi”. Jawab si Runi.
“Iya benar run, yang menting kamu tetap tabah menghadapi ini semua.” Jawab Tampan.
“Iya terima kasih ya Tampan telah mendengarkan cerita aku yang sudah lama aku pendam ini”. Jawab Runi.
“Iya sama-sama ya Run”. Jawab Tampan.

            Setelah melakukan percakapan diatas mereka pun pergi berjalan-jalan menggunakan angkot ataupun kendaraan umum lainnya. Dan mereka juga saling bertukar pikiran atau informasi selama mereka tidak bertemu dengan waktu yang cukup lama. Mereka memandangi pemandangan yang amat indah di Indonesia ini. Sudah lama mereka ingin sekali bertemu kembali dan akhirnya dapat bertemu di lain kesempatan. Mereka melanjutkan perjalanan ke sebuah Mall elit disebuah kota di Indonesia ini.
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAHASA

I. PENGERTIAN BAHASA

                Kita pasti sebagai bangsa yang berbahasa tau apa itu arti sebuah bahasa, Bahasa itu bias diartikan sebagai alat komunikasi antar semua orang. Untuk karena itu Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi atau juga bias diartikan sebagai menyampaikan sebuah pikiran yang ada didalam pikiran kita, gagasan, atau konsep atau juga bisa perasaan. Bahasa tidak hanya berapa diindonesia. Bahasa itu beragam. Disetiap Negara atau pulau sekalipun pasti memiliki sebuah Bahasa di masing-masing daerahnya atau di kota kota diluar negeri. Banyak macam Bahasa dibelahan dunia yang kita banyak ketahui. Bahasa itu diberbagai belahan bumi banyak yang menggunakan Bahasa yang terdapat didaerah tersebut.


II. BAHASA INDONESIA


            Bahasa indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh negara kita sendiri yaitu negara republik indonesia. Bahasa Indonesia sendiri adalah salah satu bahasa dari banyak ragam bahasa melayu. Bahasa Indonesia juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang biasa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan teman,kerabat, maupun keluarga kita sendiri. Dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang untuk memudahkan kita dalam menambah informasi maupun lainnya. Banyak ragam bahasa yang ada diindonesia. Bahasa Indonesia sendiri pun digunakan di universitas, di media massa, surat menyurat juga dan masih banyak lagi yang kita ketahui. Kita sebagai orang Indonesia juga harus menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan semua orang. Dahulu kala Indonesia menggunakan bahasa melayu kemudian diganti dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan pada saat sumpah pemuda. Kita sebagai orang Indonesia harus bangga dengan bahasa yang ada sejak dahulu. Untuk memudahkan berkomunikasi antar semua orang. Di bahasa Indonesia kita juga harus mengenal EYD(Ejaan Yang Disempurnakan) agar kita mudah mengerti apa yang dikatakan oleh orang. Sebut saja penduduk asli sumatera sebelumnya menggunakan bahasa melayu tersebut adalah nenek moyang suku nias dan suku mentawai. Dalam perkembangannya bahasa melayu kemudian mengalami perluasan makna, sehingga muncul istilah kepulauan melayu untuk menamakan kepulauan Nusantara. Didalam bahasa indonesia kita juga harus mengenal yang namanya dengan puisi maupun pantun dan lain-lainnya yang banyak berada di indonesia kita sendiri. Banyak yang kita harus pelajari tentang bahasa. Terutama bahasa bangsa kita sendiri yaitu bahasa indonesia. Disisi lain kita harus belajar memahami makna dan isi yang berada didalam bahasa tsb yang diketahui secara turun menurun dari jaman dahulu kala. 
              
               Contoh puisi yang berbahasa indonesia.

                                    Keindahan Alam
                                  Puisi Cahyaning P.

     Bak gelombang jiwa diudara.
     Laksana sinar di pagi hari
     Bagaikan rembulan mengarungi samudera
     Seperti peri kehilangan cahaya matahari

                     Meskipun langit menyinari bumi
                     Mirip bola disenja kelap
                     
     Umpama terbang setinggi awan
     Bagaikan bintang menghiasi malam
     Sinar matahari bagaikan surya

                itu merupakan contoh puisi. Masih banyak sebenarnya yang kita harus ketahui apa yang ada didalam bahasa indonesia tersebut. banyak puisi, pantun, cerita pendek, cerita rakyat, dan lain lain. Kita harus bangga menjadi bangsa indonesia karena banyak beragam suku dan budaya didalam negeri kita. Terutama bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa indonesia. Mari gunakan bahasa yang baik dan benar agar mudah dipahami dan dimengerti dengan apa yang kita pelajari selama ini.

»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS