Pages

Miftakhul Furqon. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

INFLASI DAN PENGANGGURAN



   A.      INFLASI
- Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi:
-  Kenaikan Harga, Bersifat Umum, Berlangsung Terus-menerus.
-  Laju Inflasi dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
tingkat harga (tahun t)-tingkat harga (tahun t-1)
————————————————————————-x 100
tingkat harga (tahun t-1)
§     Secara konseptual tingkat harga diukur sebagai rata-rata tertimbang dari barang-barang dan jasa-jasa dari perekonomian. Dalam prakteknya kita mengukur tingkat harga keseluruhan dengan membuat indeks harga,  yang merupakan rata-rata harga konsumen atau produsen.
§        Indeks harga adalah rata-rata tertimbang dari harga sejumlah barang-barang dan jasa-jasa, dalam membuat indeks harga, para ekonom menimbang harga individual dengan memperhatikan arti penting setiap barang secara ekonomis, indeks-indeks harga yang paling penting adalah indeks harga  konsumen (IHK), deflator GNP, dan indeks harga produsen (IHP).

  B.   Jenis-jenis Inflasi:
1.     Inflasi Moderat
-  Inflasi moderat ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat atau biasa disebut dengan inflasi satu digit pertahun.
2.       Inflasi Ganas
-  Inflasi dalam dua digit atau tiga digit seperti 20, 100, atau 200 persen pertahun disebut inflasi ganas. Jika inflasi ganas timbul maka timbullah gangguan-gangguan serius terhadap perekonomian.
3.       Hiperinflasi
-  Berbagai penelitian telah menemukan beberapa gambaran umum mengenai hiperinflasi. Pertama, permintaan yang riil (diukur dengan stok uang dibagi dengan tingkat harga) menurun drastis. Kedua, harga-harga menjadi relatif tidak stabil.

  C.   Faktor Penyebab Inflasi
1.      Penawaran uang (jumlah uang beredar)
2.      Pendapatan nasional
3.      Nilai tukar rupiah
4.      Tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia)


  D.   Sumber-sumber Inflasi
1.      Inflasi Inersial
-  Dalam perekonomian industri modern, inflasi sangat bersifat inersial. Artinya, inflasi akan bertahan pada tingkat yang sama sampai kejadian-kejadian ekonomi menyebabkan untuk berubah.
2. Inflasi Tarikan Permintaan
-  Inflasi tarikan permintaan timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, menarik hingga keatas untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran agregat.
3. Inflasi Dorongan-Biaya
-  Apa yang menyebabkan inflasi modern dari inflasi tarikan-permintaan yang sederhana adalah bahwa harga dan upah mulai meningkat sebelum kesempatan kerja penuh tercapai. Mereka meningkat bahkan pada saat 30 persen kapasitas pabrik masih menganggur, dan 10 persen tenaga kerja belum dipekerjakan. Fenomena ini dikenal sebagai “inflasi dorongan-biaya” atau “inflasi goncangan-penawaran”.
4. Ekspektasi Inflasi Inersial
-  Sebagian harga-harga dan upah ditetapkan dengan melihat kondisi perekonomian dimasa yang akan datang. Pada saat harga-harga dan upah meningkat secara cepat dan diperkirakan akan terus demikian, dunia usaha dan pekerja cenderung akan memajukan laju inflasi yang cepat kedalam keputusan-keputusan harga dan upah mereka. Ekspektasi (harapan) inflasi yang tinggi atau rendah cenderung akan dengan sendirinya memenuhi ramalan-ramalan tersebut.

  E.    Dampak Inflasi
·         Dampak terhadap distribusi kekayaan dan pendapatan
·         Berpengaruh langsung terhadap aktiva dan kewajiban masyarakat
·         Adanya penyesuaian suku bunga riil
·         Pengaruh terhadap tingkat output secara keseluruhan
·         Dampak secara mikro terhadap efisiensi ekonomi
-  Inflasi mampu menggairahkan para produsen untuk terus memacu produksinya karena adanya laba yang akan diperoleh dari kenaikan harga. Kemampuan berproduksi yang meningkat ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang menganggur.
-  Namun dipihak konsumen inflasi mempunyai dampak berkurangnya kemampuan untuk membeli barang .
-  Adalah tugas pemerintah untuk menjaga tingkat inflasi yang dapat melayani dua pihak yang saling bertentangan yaitu produsen dan konsumen. Tingkat inflasi itu adalah pada level yang tetap mampu memberikan keuntungan pada produsen sehingga tetap melanjutkan produksinya, tetapi barang barang juga dapat terbeli oleh sebagian terbesar dari konsumen.

  F.    CARA MENGATASI INFLASI
-  Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar.

Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:
>  Kebijakan Moneter
o   segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan ini meliputi:
-  Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan kredit akan berkurang.
-  Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual SBI
-  Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang
-  Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara     memperketat pemberian kredit
-  Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada     tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
> Kebijakan Fiskal
-  Kebijakan Fiskal dapat dilakukan dengan cara :
-  menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan menyetor uang lebih banyak kepada     pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
-  Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
- Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah memotong gaji pegawai negeri 10%     untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.
> Kebijakan Non Moneter
-  Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui:
-  Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
-  Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan  upah disaat sedang inflasi.
-  Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barang-barang tertentu.



II.   Pengangguran
  A.   Definisi dan Pengertian Pengangguran
-  Pengangguran adalah kesempatan yang timpang yang terjadi antara angkatan kerja dan kesempatan kerja sehingga sebagian angkatan kerja tidak dapat melakukan kegiatan kerja.
-  Pengangguran tidak hanya disebabkan karena kurangnya lowongan pekerjaan, tetapi juga disebabkan kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja. Persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan oleh dunia kerja, tidak dapat dipenuhi oleh pencari kerja.
-  Seseorang baru dikatakan menganggur bila dia ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja, namun tidak mendapatkannya.
-  Cara menghitung tingkat pengangguran:
Jumlah Yang Menganggur
————————————–    x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
  B.   Jenis-jenis pengangguran
1. Pengangguran Friksional (Dictional Unemployment)
-  Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan . pencari kerjakesempatan (lowongan) kerja. mereka yang masuk dalam kategori pengangguran sementara, umumnya rela menganggur (voluntary unemployment) untuk mendapat pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
-  Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia. Hal ini terjadi dalam perekonomian yang berkembang pesat. Makin tinggi dan rumitnya proses produksi dan atau teknologi produksi yang digunakan, menuntut persyaratan tenaga kerja yang juga makin tinggi.
3. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
-  Adalah pengangguran yang terjadi akibat faktor musim, umumnyan terjadi pada sektor pertanian.


  C.   Akibat-akibat Buruk Pengangguran
1. Akibat buruk yang bersifat ekonomi
·         Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak memaksimumkan tingkat kemakmuranyang mungkin dicapainya
·         Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang
·         Pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan ekonomi2. Akibat buruk yang bersifat sosial
·         Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan
·         Pengangguran dapat menyebabkan hilangnya keterampilan
·         Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik
   D.    Ada berbagai cara mengatasi pengangguran, yaitu:
1. Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
o    Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah pengangguran structural.
2. Pengelolaan Permintaan Masyarakat
o    Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah
3. Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
o    Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bias juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
4. Pertumbuhan Ekonomi
o    Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal, pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara. Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.
o    Menurut Keynes, pengangguran yang disengaja terjadi bila orang lebih suka menganggur daripada harus bekerja dengan upah rendah. Di sejumlah Negara, pemerintah menyediakan tunjangan/santunan bagi para penganggur. Bila upah kerja rendah maka orang lebih suka menganggur dengan mendapatkan santunan penganggur. Untuk mengatasi pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja. Pengangguran tidak disengaja, sebaliknya, terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Dalam jangka panjang masalah tersebut dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.
5. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
o    Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
6. Wiraswasta
o    Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENDAPATAN NASIONAL


§  PENGERTIAN
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

§  Perhitungan Pendapatan Nasional
1.     Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
2.       Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
3.      Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
§  Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Ø Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
1.      Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
      1. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
      2. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
Ø Manfaat mempelajari pendapatan nasional
      1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
      2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
      3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
      4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.


§  Kendala perhitungan pendapatan nasional :
1.      Perhitungan ganda (double accounting) dan nilai tambah (value added)
2.      Nominal dan rill
3.      GDP dan GNP
4.      Non-market activities
»»  READMORE...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS